Recents in Beach

Recent in Sports

3/Sports/post-list

Cara membuat cerpen untuk pemula

Hallo sobat Pen,
Menulis mungkin adalah hal yang biasa bagi semua orang. bahkan ada yang beranggapan bahwa menulis itu tidak ada menariknya sama sekali. 

SALAH!

Menulis adalah seni dan sebagai penyampai pesan bagi mereka yang mungkin tidak bisa bercerita lewat lisan. (ngomong apa sih -_-" )

Oke, berikut akan saya bagi beberapa tips dan memberi tau beberapa kesalahan seorang penulis dalam membuat karya mereka.

sebagian besar penulis cerpen mungkin akan terburu-buru ketika sudah menemui deadline. maka dari itu mereka akan membuat karya tersebut ala kadarnya. berikut 10 kesalahan penulisan cerpen:

1. Judul ala kadarnya
       Ya. Seperti yang saya bilang tadi. Terburu-buru adalah kunci terakhir bagi penulis untuk mencari ide. Menuangkan segala yang ada pada pikirannya. Tanpa menyaring apa isi yang sedang di tulis. Termasuk judul. Padahal judul adalah yang memberikan kesan pertama pada ceritanya. Apakah cerita itu menarik untuk dibaca atau tidak. Judul yang letaknya di posisi paling atas membuat mata setiap orang pasti tertuju padanya. Jika judulnya tidak menggugah dan ‘menggoda’, kemungkinan pembaca juga akan malas membaca ceritanya. Mengapa demikian? Karena judul merupakan point penting atau bisa diibaratkan sebagai cover yang mana orang akan bisa langsung menilai isinya. Judul sendiri boleh ditulis sebelum membuat cerpen atau sesudahnya. Karena judul merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian. Singkatnya judul adalah gambaran dari keseluruhan isi cerpen. Dalam membuat cerpen sebaiknya
menentukan judul tidak sembarangan dan tidak asal-asalan. Perhatikan pula aturan judul seperti dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Maka dari itu, judul perlu di pikirkan secara matang. Yang pasti, mempunyai waktu yang luang untuk mencari judul.

Dalam PUEBI, peraturan dalam membuat judul adalah sebagai berikut:
   a) Setiap Huruf di Awal Kata Ditulis dengan Huruf Kapital Ada beberapa ragam cara penulisan judul, di antaranya adalah menulis keseluruhan huruf dengan huruf kapital (contoh: ANAK PERAWAN DI SARANG PENYAMUN). Cara itu tidak salah, tetapi menimbang dari segi kerapian, banyak yang lebih memilih cara konvensional. Cara penulisan judul yang benar adalah menulis setiap awal kata dengan huruf kapital, terutama huruf pada kata paling depan (perhatikan: Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Ronggeng Dukuh Paruk).

   b) Gunakan Huruf Kecil untuk Preposisi, Konjungsi, dan Interjeksi Yang dimaksud dengan preposisi adalah kata depan yang diikuti oleh kata lainnya fungsinya untuk menjelaskan dan memberikan kesinambungan antara kata sebelum dan kata selanjutnya. Yang termasuk dalam preposisi adalah: di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dst.

2. Miskin Kosa Kata
      Menulis itu ibarat memasak sebuah sayuran. Ada bahan dan ada bumbu. Nah, kosa kata itu di ibaratkan bumbunya. Jika sayur tanpa bumbu, pasti tidaklah sedap, 'kan? tidak lain halnya dengan menulis. Kosa kata bisa mempunyai banyak arti. Bisa diartikan sebagai sinonim yang membuat kalimat menjadi lebih segar untuk dibaca. Bisa di artikan sebagai majas yang membuat tulisan menjadi lebih indah, dan lain sebagainya.
       Kebiasaan seseorang dalam menulis adalah menggunakan kata yang sama atau bisa disebut miskin kosa kata. Ini kebiasaan yang harus dihilangkan agar tulisan yang dihasilkan lebih hidup. Gunakan variasi kata yang jarang orang pakai, tetapi tetap harus sesuai kaidah bahasa. Menulis sangat erat kaitannya dengan membaca. Mustahil seseorang bisa menulis dengan baik jika tidak membaca. Dengan membaca seseorang bisa menambah kosa kata, semakin banyak membaca maka semakin kaya pula kosa kata yang dikuasai.
       Miskin kosa kata berarti dalam menulis sering mengulangulang kata yang sama. Tulisan terkesan monoton dan kurang menarik untuk dibaca. Contohnya seperti berikut ini :
“Bapak minum kopi di pagi hari di teras rumah, lalu beliau memanggil Ibu yang sedang di dapur dan meminta ibu membawakan koran yang ada di meja untuk dikasih ke Bapak.” 
Kalimat tersebut sangat bertele-tele karena mengulang banyak kata yang sama. Akan lebih baik jika tulisan tersebut ditulis : “Pagi hari Bapak minum kopi di teras rumah, beliau meminta Ibu mengambil dan membawakan koran untuknya.” Jadi dalam satu kalimat tidak menggunakan kata “di” berulang-ulang. Pesan yang disampaikan juga akan tersampaikan dengan jelas.

3. Tidak Memperhatikan Unsur-Unsur Cerpen
       Unsur-unsur cerpen antara lain alur, latar, penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa. Unsur-unsur ini membantu pembaca untuk memahami hal yang ingin disampaikan. Unsur-unsur cerpen terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Apabila penulis tidak memperhatikan unsur-unsur tersebut, tulisan akan terkesan janggal. Langkah dalam menulis cerpen adalah memilih topik/tema, menentukan tokoh, menganalisis watak, menulis garis besar cerita, menentukan alur, latar cerita, memilih gaya penceritaan atau sudut pandang, memilih diksi yang sesuai, membuat kerangka karangan sesuai alur, serta mengembangkan kerangka karangan.

A. Unsur Intrinsik Cerpen

1) Karakter
Hal yang pertama harus diperhatikan dalam cerpen yaitu mengenai karakterisasi tokoh. Dalam cerpen terdapat 4 tokoh yang digambarkan, yaitu:
• Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang memiliki karakter baik dan pada umumnya berperan sebagai tokoh utama dalam cerpen.
• Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki karakter penentang yang pada umumnya berinteraksi dengan tokoh utama.
• Tokoh tritagonis, yaitu tokoh yang memiliki sikap dan karakter penengah. Biasanya tokoh tritagonis berperan sebagai orang bijak dan mediator antara protagonis dan antagonis.
• Figuran, yaitu tokoh pendukung/pembantu dan jarang muncul didalam cerpen.

2) Tema
Tema adalah gagasan utama atau ide pikiran yang melatarbelakangi suatu cetita pendek. Tema cerpen bisa bermacam-macam, mulai dari tema umum, isu masyarakat, kisah pribadi pengarang, dan lain-lain. Dalam menentukan tema cerpen untuk perlombaan usahakan memilih tema yang menarik, jangan terlalu monoton/polos, cobalah tema yang anti-mainstream atau yang membuat alur lebih kompleks sehingga memancing banyak ide yang muncul. Seperti tema psikologi, misteri atau bisa juga dipadu padankan dengan tema lain tidak hanya satu tema saja. 
Begitu juga jika tema sudah ditentukan alangkah lebih baik jika menambah sub tema lain untuk dipadukan dengan tema utama. Misalnya tema yang diberikan tentang kriminalitas, maka bisa ditambahkan bumbu romantis agar alur tidak selalu menegangkan yang mengakibatkan pembaca merasa bosan. Usahakan memadukan tema yang cocok, misalnya horor dengan komedi yang bisa membuat pembaca tertawa, atau romantis dengan komedi, dan lain sebagainya.

3) Plot
Plot atau alur cerita menjelaskan mengenai rangkaian peristiwa yang disampaikan oleh pengarang untuk membentuk cerita dalam cerpen. Tahapannya adalah sebagai berikut:
• Tahap perkenalan, yaitu tahapan pengenalan tokoh dan latar dalam cerpen.
• Tahap kemunculan konflik, yaitu tahapan dimana konflik atau permasalahan mulai muncul dalam cerpen.
• Tahap klimaks, yaitu tahapan dimana konflik berada pada titik puncak. Biasanya pada tahap ini tokoh utama mengalami kebingungan atau sedih.
• Tahap peleraian, yaitu tahap dimana permasalahan mulai mereda dan terdapat solusi yang diambil oleh tokoh utama.
• Tahap penyelesaian, yaitu tahap akhir pada sebuah cerita pendek. Biasanya cerita bisa berakhir bahagia atau sedih bahkan menggantung.

4) Latar (Setting)
Latar /setting menjelaskan tentang tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen.
• Latar tempat, yaitu tempat-tempat yang disinggahi oleh tokoh utama dalam cerpen. Seperti rumah, kantor, kafe, dan lain-lain.
• Latar waktu, yaitu keterngan mengenai waktu terjadinya peristiwa yang dialami oleh tokoh utama.
• Latar suasana, yaitu keterangan mengenai gambaran suasana dalam cerpen yang mempengaruhi perasaan para tokoh. Misalnya, suasana romantic, suasana haru, suasana seram, dan lain-lain.

5) Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan posisi seorang penulis dalam cerpen. Dalam hal ini, penulis cerpen dapat berperan sebagai orang pertama atau ketiga.
• Sudut pandang orang pertama, yaitu cara penulis menceritakan suatu cerpen dengan memakai kata ganti “Aku”, dengan kata lain tokoh utama dalam cerpen tersebut adalah penulis itu sendiri.
• Sudut pandang orang ketiga, yaitu cara seorang penulis menceritakan suatu cerpen dengan memakai kata ganti “Dia”, artinya tokoh utama dalam cerpen tersebut adalah fiktif atau hasil imajinasi penulis.

6) Gaya bahasa
Gaya bahasa berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih menarik. Misalnya menggunakan majas, diksi, dan cara merangkai.

7) Amanat
Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang bisa diambil dari cerita oleh para pembaca. Pada umumnya, amanat tidak tersurat dalam cerpen namun disampaikan secara tersirat melalui isi cerita.

B. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur-unsur pembentuk suatu cerita pendek yang berasal dari luar cerpen. Walaupun berasal dari luar cerpen, unsur ekstrinsik cerpen sangat mempengaruhi jalan cerita dan juga karakter tokoh yang ada di dalam suatu cerita pendek.

Latar Belakang Pengarang

• Riwayat Hidup Penulis
Riwayat hidup penulis adalah biografi pengarang cerpen secara keseluruhan. Riwayat hidup seorang pengarang cerpen akan sangat berpengaruh kepada cara berpikir dan sudut pandangnya. Cerita pendek yang dihasilkan seorang penulis biasanya terinspirasi dari berbagai pengalaman hidup mereka. Dan seringkali gaya bahasa di dalam cerpen juga dipengaruhi oleh faktor riwayat hidup seorang penulis cerita pendek.

• Kondisi Psikologis Penulis
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kondisi psikologis adalah motivasi atau mood seorang penulis cerpen ketika membuat sebuah cerita pendek. Kondisi psikologis seseorang penulis sangat berkaitan dengan produktivitasnya sehingga mempengaruhi isi dari cerita pendek yang dibuat. Sebagai contoh, ketika seorang penulis mengalami masalah percintaan di kehidupan nyata maka kemungkinan besar cerpen yang diciptakan akan berhubungan dengan perasaannya, misalnya sedih, bahagia, marah, dan lain-lain.


Oke. Mungkin menurut saya hanya itu. Meskipun terlampau masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan. Terima kasih bagi yang telah membaca konten ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa share ke temen sobat Pen lainnya, agar kita semua bisa menjadi lebih baik lagi. :)




Cara membuat cerpen untuk pemula Cara membuat cerpen untuk pemula Reviewed by dandy on Friday, April 12, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.